:::::: Welcome :: Selamat Datang :: Sugeng Rawuh :: いらっしゃい :::::::

WELCOME TO CHEZ-SPACE.BLOGSPOT.COM | SELAMAT DATANG | JANGAN LUPA FOLLOW YAH | DITUNGGU KOMENTARNYA | THANK YOU
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Friday, December 30, 2011

Serba Batik di Kota Batik

Pekalongan telah lama dijuluki sebagai Kota Batik di Indonesia. Begitu juga dengan Kota Solo, bahkan kota ini menjuluki dirinya sebagai The City of Batik sebagai branding pariwisata. Memang tak salah jika Kota Solo mengklaim dirinya sebagai Kota Batik, disini kita dapat menemukan berbagai hal yang berbau batik, mulai dari bandara, hotel, pasar, karnaval, hingga museum yang semuanya serba batik. Disini saya akan menyebutkan satu-persatu yang serba batik dari Kota Batik.

1. Museum Batik Danar Hadi


Museum Batik Danar Hadi atau dikenal juga dengan sebutan House of Danar Hadi bertempat di sebuah bangunan dengan arsitektur bergaya Belanda. Berada di tengah Kota Solo, dilalui jalan Protokol Slamet Riyadi sebagai jalan utama di kota ini. Disini kita bisa melihat berbagai macam batik karya Danar Hadi, salah satu produsen batik fashion yang sudah sangat terkenal di Indonesia.

Terletak di dalam sebuah kompleks bangunan kuno yang merupakan cagar budaya, bangunan utama di dalam HDH adalah Ndalem Wuryaningratan. Bangunan ini dulunya adalah kediaman seorang pangeran, cucu dari Raja Solo (Kasunanan Surakarta) Sri Susuhunan Pakubuwono IX dan menantu dari Sri Susuhunan Pakubuwono X yang bernama KRMTA Wuryaningrat. Selain sebagai seorang bangsawan Raden Wuryaningrat juga turut membantu perjuangan kemerdekaan dengan bergabung dengan gerakan Boedi Oetomo, Raden Wuryaningrat juga pernah menjabat sebagai ketua Parindra (Partai Indonesia Raya) dan anggota BPUPKI dari Solo. Bangunan ini dibangun pada akhir abad ke 19 dengan gaya arsitektur unik yang merupakan kombinasi Jawa-Eropa pada zaman patih dalem Sosrodiningrat IV (Perdana Menteri Kasunanan Surakarta dan ayah dari Raden Wuryaningrat). Seiring dengan berjalannya waktu bangunan ini menjadi terbengkalai dan dipenuhi dengan rumput ilalang, sampai akhirnya dibeli PT Danar Hadi pada tahun 1999 dan direnovasi. Sekarang bangunan ini diubah menjadi multipurpose function hall.

2. Pasar Batik Klewer


Siapa yang tak kenal pasar tradisional yang satu ini? Pasar ini sudah benar-benar melegenda di Indonesia, bahkan dunia, sebagai Pasar Tekstil terbesar di Asia. Pasar ini pun memiliki perputaran uang yang kabarnya milyaran rupiah setiap harinya.

3. Bandara Batik Adi Soemarmo


Bandara Internasional Adi Soemarmo merupakan bandara yang penting bagi perekonomian Jawa Tengah. Bahkan bandara ini lebih ramai dibandingkan dengan bandara yang ada di Semarang. Bandara ini mengalami renovasi yang sangat apik dengan menghadirkan suasana batik di setiap sudut bangunannya, sehingga bandara ini pun menyabet gelar sebagai bandara dengan arsitektur terindah di Indonesia.

4. Kampoeng Batik Kauman dan Laweyan


Kampung Kauman terletak bersebelahan dengan Pasar Klewer. Kauman juga dikenal sebagai Kampung Wisata Batik dan merupakan sentra industri batik. Cikal bakal industri batik Kota Solo diyakini berada di tempat ini.


Lawiyan atau Laweyan adalah kecamatan yang terletak di barat Kota Surakarta. Kecamatan ini terkenal karena penduduknya banyak yang menjadi produsen dan pedagang batik, sejak dulu sampai sekarang. Di sinilah tempat berdirinya Sarekat Dagang Islam, asosiasi dagang pertama yang didirikan oleh para produsen dan pedagang batik pribumi, pada 1912.

5. Solo Batik Carnival


Karnaval Batik Solo atau Solo Batik Carnival (SBC) adalah sebuah even tahunan yang diadakan oleh pemerintah Kota Surakarta dengan menggunakan batik sebagai bahan utama pembuatan kostum. Para peserta karnaval akan membuat kostum karnaval dengan tema-tema yang di tentukan. Para peserta akan mengenakan kostumnya sendiri dan berjalan di atas catwalk yang berada di jalan Slamet Riyadi. Karnaval ini diadakan setiap tahun pada bulan Juni sejak tahun 2008.

SBC pada tanggal 19-20 Februari 2010 mengikuti Festival Chingay di Singapura dan juga tampil pada pesta budaya Tong-Tong di Den Haag, Belanda, pertengahan April 2010.

6. Solo Batik Fashion


Fesyen Batik Solo atau Solo Batik Fashion (SBF) adalah pagelaran busana tahunan yang diselenggarakan di Kota Solo yang memeragakan busana-busana batik. Peragaan busana ini dimulai pada tahun 2009. Perbedaan Solo Batik Fashion dengan peragaan busana yang lain adalah lokasi penyelenggaraannya yang dibuka untuk umum sehingga masyarakat kota Solo dapat menyaksikannya tanpa dipungut biaya apa pun. Pagelaran fesyen tahun 2009 dan 2010 diselenggarakan di kompleks Pasar Ngarsopuro, sedangkan tahun 2011 acara ini diselenggarakan di kawasan bundaran Gladag. Pameran baju batik outdoor ini diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta.

7. Batik Solo Trans


Batik Solo Trans merupakan BRT yang ada di Surakarta.Sebelum BST beroperasi adalah bus Damri A. Semenjak BST beroperasi bus Damri (jalur A) dipindah ke jalur B dan BST beroperasi di jalur A. Bus BST melayani jurusan Berangkat dari Palur-Jurug-UNS-RS Muwardi-Pasar Gede-Gladak-Kustati-Gading-Sraten-Jamsaren-Tipes-Bayangkara-Baron-Gendengan-Purwosari-Kleco-Pabelan-Kartosuro. Kembali Kartosuro-Pabelan-Kleco-Purwosari-RS Kasih Ibu-Gendengan-SGM-Sriwedari-Nonongan-LP-Gladak-Balai Kota-Pasar Gede-RS Muwardi-UNS-Jurug-Palur. Rencananya bus ini akan menggunakan kartu pintar untuk membayar ongkos bus, namun sementara ini masih memakai karcis yang langsung dilayani oleh kondektur. Saat ini jumlah halte BST ada 35 rencananya 51 halte. Untuk umum RP.3000,- dan pelajar RP.1500,-. Saat ini Batik Solo Trans juga melayani penumpang hingga Bandara Adisoemarmo.

8. Universitas Islam Batik Surakarta


Berawal dari Universitas Islam Kyai Mojo Surakarta dan ini merupakan pengembangan dari Akademi Akuntansi dan Manajemen Batik Surakarta. Ketika itu universitas ini hanya memiliki tiga fakultas: Hukum, Ekonomi, dan Pertanian. Pada 28 Maret 1989, Universitas Islam Kyai Mojo diganti menjadi Universitas Islam Batik Surakarta.

9. Hotel Batik


Hotel Best Western Solo adalah salah satu hotel bintang 4 di Kota Solo yang mempunyai letak strategis, yaitu di pusat Kota Solo. Hotel ini mendapatkan rekor dari MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai hotel pertama di Indonesia yang menggunakan batik sebagai dekorasi utamanya.

Mari kita cintai batik, bukan hanya sebagai kekayaan budaya Kota Solo, namun juga kebanggaan bagi seluruh bangsa Indonesia. (Andy Catur)
.Chez-space.blogspot.com

Sumber berita: http://chez-space.blogspot.com/2011/12/serba-batik-di-kota-batik.html

Share artikel ini:

5 comments:

  1. Syukurlah kita karena batik telah benar-benar mendapatkan posisi yang baik dimata semua bangsa, seperti wajib batik dihari jumat, semoga saja ciri khas ini tetap melekat selamanya ;)

    ReplyDelete
  2. aku kira batik itu hanya kain doang ternyata bandara juga batik

    ReplyDelete
  3. hai.... im visit ur blog..... sejujurnya saya sangat suka SOLO... udara bersih, penduduk masih tergolong ramah.... and i primise will comeback to solo again.....

    regards...

    very

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tengkyu sob. Jangan bosan maen ke Solo lagi.

      Salam saya dari Solo.

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
"Pembaca yang baik akan meninggalkan komentar dengan nama, bukan hanya "Anonim". Terima Kasih."