:::::: Welcome :: Selamat Datang :: Sugeng Rawuh :: いらっしゃい :::::::

WELCOME TO CHEZ-SPACE.BLOGSPOT.COM | SELAMAT DATANG | JANGAN LUPA FOLLOW YAH | DITUNGGU KOMENTARNYA | THANK YOU
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sunday, February 10, 2013

Ternyata Orang Indonesia Itu Terlahir Jenius

Ya, tanpa kita sadari kita ini sangat "jenius". Banyak kebiasaan sehari-hari kita yang mungkin bagi orang luar negeri (terutama negara maju) pasti merupakan sesuatu yang asing bagi mereka. Kita ini jenius, jenius dalam beberapa hal. Contoh:


1. Lampu kuning tanda "tambah kecepatan"
Hayoo ngaku, apa yang kalian lakukan ketika tiba di perempatan lampu merah dan saat itu lampu warna kuning tiba-tiba menyala?? Ya, benar, TAMBAH KECEPATAN. Semakin cepat semakin baik. Semakin kamu menambah kecepatan itu artinya kamu berhasil melewati lampu merah dan tidak membuang waktumu yang sangat berharga dengan percuma. Jenius. :)

2. Pacaran bawa-bawa bapak
"Bapak kamu teroris ya?", "kok tau?". Kita sering mendengar ucapan-ucapan gombal tersebut di tipi-tipi dan kenyataannya banyak dari masyarakat kita yang mempraktekannya dalam dunia nyata. Karena mungkin pacaran hanya berdua itu terlalu berbahaya, jadi kita harus membawa BAPAK, meskipun hanya namanya saja namun setidaknya itu mengingatkan kita pada ayah kita di rumah jika kita hendak berbuat hal-hal yang tidak baik. Jenius. :)

3. Rokok, berbahaya namun (tetap) dibeli
Kita (orang Indonesia) rela merogoh kocek kita untuk membeli sebungkus rokok. Meskipun ada beberapa rokok impor yang masuk ke Indonesia, namun setidaknya rasa nasionalis kita masih kuat bahwa rokok buatan dalam negeri lah yang lebih laku di pasaran. Di bungkus rokok terdapat tulisan merokok dapat menyebabkan bla bla bla bla.. Lalu kenapa kita tetap membeli?? Karena kita tahu bahwa kita harus membeli rokok agar negara ini "tetap hidup". Jenius. :)

4. Gunakanlah trotoar untuk kendaraanmu
Trotoar dibuat untuk digunakan oleh pejalan kaki. Dan biaya untuk membuat trotoar itu juga nggak murah-murah amat lho. Namun sayangnya, kesadaran masyarakat kita masih kurang, terutama kesadaran untuk BERJALAN KAKI. Orang-orang kita lebih suka menggunakan kendaraan pribadi daripada jalan kaki. Iya kan?? Nah, daripada trotoar nggak digunakan kan mubazir, jadi boleh lah kita gunakan trotoar sebagai pengganti jalan raya. Jenius. :)

5. Aktif di dunia maya
Kejeniusan kita yang terakhir. Pernah kepikiran nggak seberapa sibuk kita dengan berbagai pekerjaan maupun tugas yang menumpuk?? Meskipun begitu, Facebook aktif dong, Twitter jalan dong. Nah, dalam keadaan sesibuk dan sesulit apapun kita tetap ONLINE. Hanya orang jenius yang mampu melakukan ini. Selamat, kita, aku, kamu, dan orang-orang di sekeliling kita ternyata adalah orang-orang JENIUS :)

.Chez.space.blogspot.com

Share artikel ini:


Sudah Tahu Tempat Nongkrong Baru di Solo?

Sudah tahu tempat nongkrong terbaru di kota solo?? Kalau belum, berarti Anda bukan orang Solo, dan kalau Anda orang solo tapi belum tahu berarti anda telah menghabiskan 1 tahun hidup anda di dalam gua. Entah disengaja atau tidak, setiap proyek fasilitas umum yang dilakukan oleh Pemkot Solo selalu menjadi tempat yang asyik buat nongkrong anak muda di Solo. :)

Dimanakah tempat tersebut?? Eng ing eng.. Tempat nongkrong baru di Kota Solo adalah Jalan Koridor Jenderal Sudirman. Koridor Sudirman merupakan jalan dua arah yang memanjang dari utara ke selatan (dan sebaliknya) dari depan Balaikota hingga bundaran di Gapura Gladag, arah ke Keraton Kasunanan. Proyek ini sebenarnya merupakan proyek yang (saya) tunggu-tunggu, pasalnya di kawasan ini terdapat bangunan-bangunan yang sebenarnya ciamik namun terlihat semrawut dan sangat jauh dari kata rapi, contohnya Benteng Vastenburg.

Penampakan Koridor Sudirman yang baru. look clean :)
(ada yang ngelanggar jalan tuh)

Dulu, setiap saya melewati jalan ini saya tidak merasa berada di pusat sebuah kota. Setiap bangunan dilindungi pagar-pagar tinggi, belum lagi separator beton yang tidak menambah keindahan, namun justru tidak sedap dipandang mata. Dan saat menengok ke arah Benteng Vastenburg, yang ada malah miris. Rumput liar tumbuh, bahkan sangat tinggi (siapa ya yang rajin nyirami rumput :p), benar-benar membuat kesan sebuah benteng yang angker dan suram. Belum lagi masih ada beberapa tanah yang tidak terpakai, padahal kan di pusat kota. Tapi itu dulu..

Sepeninggal Jokowi ke Jakarta tidak membuat pembangunan Solo mundur lho :D (peace pak). Meskipun punya Walikota baru, toh proyek ini terus dijalankan, dan sepertinya anak muda di Solo harus berterima kasih dulu sama Bank Indonesia. Entah ada kaitannya atau tidak, namun pembangunan gedung Bank Indonesia yang baru semakin memicu kawasan ini untuk menjadi spot baru di Kota Solo. Setelah bangunan ini kelar, proyek Koridor Sudirman mulai dijalankan. Dimulai dengan:
1. Merobohkan setiap pagar bangunan di kawasan ini (tak terkecuali Balaikota)
2. Menghilangkan separator beton dan menggantinya dengan "mata kucing"
3. Menghilangkan lampu merah, dan mengharuskan kendaraan melaju dari satu sisi ke sisi lainnya bila akan memutar (masih ada yang belum sadar lalu lintas, masih aja diterobos. "Indonesia")
4. Membabat habis rumput di sekitar Benteng Vastenburg
5. Membangun kawasan city walk di luar Benteng Vastenburg, dilengkapi dengan kursi-kursi dan lampu taman, terhubung dengan kawasan jajanan malam Galabo
6. Mengubah pom bensin menjadi kawasan public space (sedang dikerjakan)

 Proses pengecatan (?) jalan

 Proses perobohan pagar (Bongkar bongkar bongkar!!) XD

 Lampu-lampu

 Cuma boleh muter disini

Pembukaan Koridor Jensud oleh Pak Wali

Dan dengan perubahan tersebut apa yang terjadi selanjutnya?? Yup, seperti judul di atas, saat saya keluar malam hari dan melewati kawasan ini dipenuhi anak-anak muda yang sedang asyik nongkrong maupun foto-foto, menjadi suatu kawasan yang ramai. Dan primadona-nya adalah, gedung baru Bank Indonesia XD. Penasaran??
.Chez-space.blogspot.com

Share artikel ini:

Friday, October 19, 2012

Gedung BI Solo Kini Semakin Cantik

Gedung Bank Indonesia (BI) di Kota Solo kini semakin mempercantik diri. Jika sebelumnya Gedung Bank Indonesia merupakan satu gedung tua bergaya kolonial yang dibangun sekitar tahun 1980-an, kini telah dibangun Gedung baru di sebelah selatan gedung yang lama. Gedung baru ini berkonsep modern, namun tetap dapat menyatu dengan gedung lama, selain itu, antara gedung BI lama dan yang baru terdapat sebuah jembatan untuk akses masuk antara keduanya.

Yang unik, pembangunan gedung BI yang baru ini tetap mempertahankan sebuah pohon besar yang ada di kompleks gedung tersebut, bahkan pohon ini tetap dibiarkan tumbuh di dalam tengah halaman gedung BI (jadi malah mirip di dalam akuarium kalau dilihat dari depan). Di halaman depan pun dipercantik lagi dengan menaruh air mancur disertai dengan logo Bank Indonesia. Sementara di sepanjang sisi gedung baru yang menghadap ke jalan raya terlihat tidak ada pagar sama sekali, hanya terpisah oleh rumput taman. Memang disengaja, sebab Walikota Solo sebelumnya yaitu Ir. Joko Widodo membuat konsep Kota Solo di masa mendatang sebagai ecocultural city.


Gedung BI Solo yang baru (sebelum dipasang jembatan)

Gedung BI yang lama

Jembatan penghubung gedung BI lama dan yang baru

Pohon besar di tengah gedung BI

Air mancur di depan gedung BI

- Chez-space.blogspot.com

Share artikel ini:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
"Pembaca yang baik akan meninggalkan komentar dengan nama, bukan hanya "Anonim". Terima Kasih."