Apakah kalian tahu partai apa yang paling galau saat ini? benar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat ini mengalami masa-masa kegalauan, gelisah antara mendukung Jokowi-Ahok atau Foke-Nara. PKS hingga kini belum memutuskan akan berpihak ke pasangan mana di putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Sekretaris Jenderal PKS, Anis Matta, mengatakan, belum adanya keputusan akan mendukung kubu siapa, karena partai saat ini tengah membaca arah dari konstituen PKS.
“It’s not my war [ini bukan pertempuran saya]," kata Anis. "Bukan berarti kami akan menjadi golput, sebagai sebuah partai politik tentu kami akan menentukan pilihan,” ujarnya melakukan Safari Ramadan di aula serbaguna kompleks perumahan Mahkamah Konstitusi (MK) di Bekasi, Selasa, 31 Juli 2012 malam.
Namun, kata Anis. yang membuat keputusan itu menjadi rumit, konstituen PKS saling beririsan. Untuk konstituen di kelas bawah beririsan dengan pemilih Foke-Nara, sedangkan konstituen di kelas atas beririsan dengan pemilih Jokowi-Ahok.
“It’s not my war [ini bukan pertempuran saya]," kata Anis. "Bukan berarti kami akan menjadi golput, sebagai sebuah partai politik tentu kami akan menentukan pilihan,” ujarnya melakukan Safari Ramadan di aula serbaguna kompleks perumahan Mahkamah Konstitusi (MK) di Bekasi, Selasa, 31 Juli 2012 malam.
Namun, kata Anis. yang membuat keputusan itu menjadi rumit, konstituen PKS saling beririsan. Untuk konstituen di kelas bawah beririsan dengan pemilih Foke-Nara, sedangkan konstituen di kelas atas beririsan dengan pemilih Jokowi-Ahok.
“Survei internal kami juga menunjukkan bahwa kemungkinan arah suara PKS akan terbelah menjadi tiga. Sepertiga mendukung Foke, sepertiga mendukung Jokowi dan sepertiga lagi golput atau abstain,” katanya.
Menurutnya arah suara konstituen PKS itulah yang akan terus dibaca dan evaluasi sebelum mengeluarkan keputusan final, untuk mendukung salah satu pasangan. Yang terpenting dan menjadi target utama, adalah menjaga keutuhan konstituen PKS. “Sehingga apabila kita mengeluarkan kebijakan, mudah-mudahan bisa diikuti sepenuhnya,” katanya.
Anis mengungkapkan pada Pilkada DKI lalu, pilihan konstituen PKS terpecah. Pilihan kepada partai tetap utuh, namun pilihan kepada calon berkurang. “Kepentingan kami adalah menjaga loyalitas konstituen,” katanya. “Konsentrasi kami bukan kepada calonnya, tapi kepada konstituen,” katanya.
Pada putaran pertama PKS mengusung pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini. Pasangan ini gagal masuk putaran kedua karena hanya berhasil meraih posisi tiga dengan perolehan sekitar 11 persen suara. - Chez-space.blogspot.com
Menurutnya arah suara konstituen PKS itulah yang akan terus dibaca dan evaluasi sebelum mengeluarkan keputusan final, untuk mendukung salah satu pasangan. Yang terpenting dan menjadi target utama, adalah menjaga keutuhan konstituen PKS. “Sehingga apabila kita mengeluarkan kebijakan, mudah-mudahan bisa diikuti sepenuhnya,” katanya.
Anis mengungkapkan pada Pilkada DKI lalu, pilihan konstituen PKS terpecah. Pilihan kepada partai tetap utuh, namun pilihan kepada calon berkurang. “Kepentingan kami adalah menjaga loyalitas konstituen,” katanya. “Konsentrasi kami bukan kepada calonnya, tapi kepada konstituen,” katanya.
Pada putaran pertama PKS mengusung pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini. Pasangan ini gagal masuk putaran kedua karena hanya berhasil meraih posisi tiga dengan perolehan sekitar 11 persen suara. - Chez-space.blogspot.com
Sumber: viva.co.id
Share artikel ini:
0 comments:
Post a Comment