Isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) masih semarak menjelang putaran kedua Pilgub DKI 2012. Banyak pihak yang menyayangkan hal ini. Pasalnya, ada etnis tertentu yang diserang.
Politisi senior Permadi mengatakan, etnis mana pun bisa saja memimpin Jakarta. Dia juga mengatakan masih ada kesempatan kepada dua pasangan calon yang nanti akan bertarung di putaran ke dua, yaitu Foke-Nara dan Jokowi-Ahok.
"Bukan masalah etnisnya, tapi siapa yang bisa benahi Jakarta. Siapa pun yang jadi gubernur bila tak ada ketegasan akan rusak Jakarta ini. Foke jelas tidak mungkin, karena 5 tahun yang lalu saja dia tak mungkin. Jokowi-Ahok juga masih belum tentu karena mereka dari kota kecil dan menjadi pertanyaan apa bisa membangun kota besar seperti Jakarta," katanya dalam diskusi bertema Mempertahankan Komitmen Keturunan China di Jakarta, Selasa (31/7/2012).
Isu SARA ini muncul, kata dia, karena sengaja disebar oleh pihak yang tidak terima atas hasil pada putaran pertama. Isu SARA inilah yang digunakan untuk kepentingan pribadi sang penggelontor isu. "Saya khawatir kejadian waktu zaman VOC terjadi lagi," tegasnya.
Karena itu, lanjutnya, seluruh komponen harus menjaga dan menenangkan serta harus berhati-hati agar tidak terjadi hal yang demikian. "Kita beri penjelasan bahwa memang ada yang menang dan kalah. Itu jelas," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Chairman Global Nexus Institute, Christianto Wibisono, mengatakan bila isu ini tetap merebak tentu akan berdampak besar untuk integritas Jakarta. "Karena itu, mari kita berdoa agar hati nurani agar pimpinan kita tak melakukan itu," kata dia. - Chez-space.blogspot.com
Sumber: okezone.com
Share artikel ini:
0 comments:
Post a Comment