Oke, pertama bagaimana kebakaran ini bisa terjadi?
1. Konsleting
Ya, ini bisa jadi merupakan penyebab utama dalam setiap kasus di Indonesia, dimana saja, bukan hanya di Jakarta. Hidup di Indonesia berarti kita harus terbiasa memandang kabel yang semrawut di perkotaan, terlebih di daerah kampung. Meski begitu, konsleting ini bukan hanya dapat terjadi dari luar, namun juga dari dalam rumah. Karena itu kita harus lebih berhati-hati dalam menggunakan peralatan yang memiliki daya listrik, sekecil apapun.
2. Puntung Rokok
Rokok bisa jadi merupakan penyebab kedua dalam kasus ini. Di Indonesia sendiri, lebih dari 90% pria adalah perokok. Permasalahannya adalah kurangnya kesadaran para perokok terhadap bahaya lingkungan yang dapat terjadi dari rokok tersebut. Membuang puntung rokok sembarangan pun bisa menyebabkan kebakaran yang besar bila api berhasil merambat ke segala arah.
3. Api Kompor
Ada dua kemungkinan dalam hal ini. Yang pertama, api kompor yang lupa dimatikan, dan yang kedua adalah ledakan yang disebabkan oleh tabung gas yang bocor. Hal ini perlu diperhatikan karena juga merupakan salah satu penyebab kebakaran fatal yang sering kita lupakan.
Lalu bagaimana bila ketiga hal tersebut bukan merupakan penyebab kebakaran? Bisa jadi penyebabnya adalah "Faktor ketidaksengajaan". Ketidaksengajaan yang dimaksud adalah beberapa kejadian yang bisa terjadi karena keteledoran atau kurangnya pengawasan. Contoh, anak kecil yang bermain api, atau saat kita membakar sampah atau benda apapun di tempat yang tidak "pas".
Jadi, berkaca dari peristiwa kebakaran di Jakarta ini, kita harusnya lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas yang berhubungan dengan api. Satu catatan lagi, jangan biarkan rumah kita dalam keadaan kosong tanpa ada yang mengawasi, setidaknya bangunlah komunitas ronda di kampung agar keamanan pun lebih terjamin. - Chez-space.blogspot.com
Share artikel ini:
Maklum lah Jakarta padat bangunan, jadi sekali ada api langsung merambat kemana-mana. Blognya bagus, tapi sayang tampilan versi seluler belum dioptimasi.
ReplyDelete