Untuk ke Parang Ijo dapat ditempuh dengan sepeda motor maupun mobil pribadi, jalan yang dilalui tidak terlalu besar untuk ukuran bus, namun masih terlihat halus dan tidak berlubang. Melalui jalan raya Solo-Tawangmangu yang lebar hingga sampai ke Kecamatan Karangpandan, disini kita bisa menemukan gapura wisata ke Candi Sukuh dan Candi Cetho, kita bisa lewat sini untuk menuju ke Parang Ijo.
Dari gapura tadi, tak sampai setengah jam kita telah sampai di tempat tujuan. Saat pertama masuk ke kawasan ini kita akan disuguhi sebuah air terjun yang indah, seakan-akan memaksa kita untuk segera terjun ke bawah dan menikmati percikan air terjun yang sejuk dan tidak terlalu dingin. Seakan-akan inilah main area disini, ditata dengan apik namun masih terlihat sangat alami. Tapi tidak cukup sampai disitu, siapkan stamina kalian, karena setelah dari situ kita akan diarahkan ke suatu tangga/undakan menuju ka atas bukit.
Nah, disini baru kita bisa melihat pemandangan sekitar dengan mata telanjang. Sangat indah. Di bukit ini disediakan gazebo dan tempat berteduh yang biasanya dipakai orang-orang untuk berduaan dengan yang tercinta. Terus ngapain mereka disitu? Ya menikmati keindahan alam lah, positive thinking aja. Haha.. Di bawah bukit ini, menuju ke arah pintu keluar terdapat kolam renang yang tidak begitu besar namun bisa kita nikmati bersama keluarga. Dan tidak jauh dari situ kita pun masih bisa menemukan penjual makanan seperti sate kelinci, ataupun makanan khas daerah lainnya.
Parang Ijo tak lepas dari legenda yang dipercaya masyarakat sekitar tentang terbentuknya air terjun disini. Konon katanya, dulu disini terdapat pohon besar berwarna hijau. Suatu ketika banjir melanda tempat ini, dan pohon ini terbawa banjir namun masih tetap berdiri tegak diantara tebing (parang). Hingga kemudian, Aliran air yang turyn ke bawah melewati pohon ini terus menerus membuatnya semakin hijau dengan tumbuhnya lumut-lumut. Lalu saat banjir kembali melanda daerah ini dan mampu menerjang pohon diantara parang itu. Hilangnya pohon menyebabkan aliran air yang awalnya melalui batang pohon kini terjun ke bawah tanpa perantara membentuk air terjun. - Chez-space.blogspot.com
Share artikel ini:
kayaknya ane pernah deh kesini waktu kecil..
ReplyDeleteThanks informasinya bro. Mudahan, suatu saat nanti bisa ke sana
ReplyDeletekok enek q y?
ReplyDelete