"Bengawan Solo, riwayatmu kini.." Itulah sepenggal lirik dari lagu karya Almarhum Gesang yang sangat mendunia. Banyak para pelancong dari luar negeri yang berkunjung ke Solo, mereka sangat tertarik melihat sungai yang melegenda tersebut. Walaupun pada kenyataannya, sungai indah tersebut tak sehebat seperti yang tertuang dalam lagu tersebut. Pembangunan yang terus menerus disekitar tepian sungai menjadikan sungai ini tak mampu lagi membendung air sungai yang meluap karena hujan deras yang terus-menerus. Meskipun pemerintah setempat telah melakukan upaya yang serius untuk memecahkan masalah tersebut, terus saja sungai ini menunjukkan kondisinya yang sebenarnya masih jauh dari yang diharapkan.
Awal tahun 2012, banjir melanda Kota Solo dan daerah sekitarnya yang dilalui aliran sungai ini. Banyak warga setempat yang mengungsi untuk menghindari luapan air tersebut. Kabar gembiranya, musibah tersebut tidak berlangsung lama. Namun kabar buruknya adalah, apakah kita akan diam saja dengan potensi sungai yang terlanjur terkenal di dunia ini? Upaya Gesang untuk memperkenalkan Bengawan Solo di mata dunia akan kandas jika kita tak pernah memeliharanya. Memang perlu biaya yang tak sedikit untuk memelihara sungai tersebut, namun hal itu tentu akan berimbas kepada kesejahteraan masyarakat di sekitar bantaran sungai. Sebuah potensi yang akan terbuang sia-sia begitu saja.
Berikut foto-foto yang saya ambil setelah banjir sudah agak mereda:
(Andy Catur)
.Chez-space.blogspot.com
Share artikel ini:
0 comments:
Post a Comment