Konsep Terminal Tirtonadi (skyscrapercity.com)
Terminal Tirtonadi merupakan terminal bus utama di Kota Solo, terminal ini beroperasi 24 jam dan merupakan satu-satunya terminal besar di tengah Kota, sementara terminal yang lainnya berada diluar batas kota seperti Terminal Palur dan Terminal Kartasura. Terminal ini terletak di kecamatan Banjarsari. Terminal ini beroperasi 24 jam karena merupakan jalur antara yang menghubungkan angkutan bus dari Jawa Timur (terutama Surabaya dan Banyuwangi) dan Jawa Barat (Bandung).
Terminal Tirtonadi sebentar lagi akan memiliki wajah baru, dan merupakan calon terminal bus termegah di Pulau Jawa, bahkan mungkin Indonesia. Terminal ini begitu penting karena memiliki letak strategis, dimana mereka yang datang menuju Surabaya, Semarang, Bandung, ataupun Yogyakarta kerap kali melakukan transit disini. Dana sebesar Rp 11 miliar bakal dikucurkan Pemerintah Pusat untuk melanjutkan pembangunan Terminal Tirtonadi. Terminal yang digadang-gadang akan menjadi ikon baru di Kota Solo tersebut sempat terhenti sejak sekitar Agustus 2011 lalu karena ketiadaan dana.
Pembangunan Terminal Tirtonadi direncanakan menjadi dua lantai dengan konsep terminal hijau untuk mendukung visi Kota Solo sebagai Eco Cultural City. Konsep ramah lingkungan sengaja diterapkan untuk mengubah citra terminal yang polutif dan kotor menjadi nyaman dengan lingkungan yang sejuk dan udara yang bersih. Pengerjaan pembangunan akan dilakukan pada tahun 2012 dan diharapkan sudah bisa difungsikan pada tahun 2013 mendatang.
Nantinya pelayanan publik di Terminal Tirtonadi berstandar setara dengan pelayanan di bandara. Pembangunan terminal telah dimulai sejak tahun 2009 dengan kebutuhan total anggaran sebesar Rp 105 miliar. Tahap pertama telah selesai pada 2009 dengan dana Rp 32,2 miliar, tahap kedua pada 2011 dengan anggaran 22,9 miliar. Pembangunan sempat terhenti pada Agustus 2011 karena dana perimbangan sebesar Rp 31 miliar dari pusat tidak cair. - Chez-space.blogspot.com
Share artike ini:
0 comments:
Post a Comment