Keraton Kasunanan merupakan salah satu saksi sejarah lahirnya Kota Solo yang sudah tak asing lagi dan bahkan seakan menjadi ikon Kota Solo itu sendiri. Bangunan keraton ini terbilang sangat unik, bila saya amati bangunan ini tak seberapa megah namun menimbulkan kesan unik dan sakral. Warna dominan yang menghiasi seluruh kompleks keraton ini adalah warna biru, menambah kesan sejuk dan nyaman ketika memasukinya. Benar-benar terasa arsitektur gaya Jawa-Eropa disini.
Bangunan yang paling menarik perhatian saya, dan mungkin juga semua orang yang pernah datang ke keraton ini adalah sebuah menara megah yang disebut dengan Panggung Sangga Buwana (Panggung Songgo Buwono). Desain bangunan ini menunjukkan betapa hebatnya arsitektur pada jaman itu. Salah satu arsitek istana ini adalah Pangeran Mangkubumi (kelak bergelar Sultan Hamengkubuwono I) yang juga menjadi arsitek utama Keraton Yogyakarta. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika pola dasar tata ruang kedua keraton tersebut (Yogyakarta dan Surakarta) banyak memiliki persamaan umum.
Secara umum pembagian keraton meliputi: Kompleks Alun-alun Lor/Utara, Kompleks Sasana Sumewa, Kompleks Sitihinggil Lor/Utara, Kompleks Kamandungan Lor/Utara, Kompleks Sri Manganti, Kompleks Kedhaton, Kompleks Kamagangan, Kompleks Srimanganti Kidul/Selatan dan Kemandungan Kidul/Selatan, serta Kompleks Sitihinggil Kidul dan Alun-alun Kidul.
Kompleks keraton ini juga dikelilingi dengan baluwarti, sebuah dinding pertahanan dengan tinggi sekitar tiga sampai lima meter dan tebal sekitar satu meter tanpa anjungan. Dinding ini melingkungi sebuah daerah dengan bentuk persegi panjang. Daerah itu berukuran lebar sekitar lima ratus meter dan panjang sekitar tujuh ratus meter. Kompleks keraton yang berada di dalam dinding adalah dari Kemandungan Lor/Utara sampai Kemandungan Kidul/Selatan. Kedua kompleks Sitihinggil dan Alun-alun tidak dilingkungi tembok pertahanan ini.
Galeri Foto Keraton Kasunanan (Dari berbagai sumber):
Di sekitar kompleks Keraton Kasunanan ini kita bisa dengan mudah menuju Pasar Klewer, Masjid Agung, Pasar Gading, Serabi Notosuman, maupun Gladag Langen Bogan yang merupakan pusat kuliner di Kota Solo. - Chez-space.blogspot.com
Share artikel ini:
keraton mantan tentara Belanda....
ReplyDeleteSok tau ...
DeleteGak paham sejarah gak usah comment deh, alay ...
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete