sumber gambar : britannica.com
Jakarta merupakan sebuah kota metropolitan yang sangat kaya akan permasalahan. Mulai dari banjir, kriminalitas, pengangguran, dan yang seakan telah menjadi identitas, yaitu kemacetan. Solusi macet di kota sebesar Jakarta sebenarnya sudah ada dan tinggal melaksanakan saja, misalnya dengan membangun subway atau kereta api bawah tanah. Solusi ini terbukti dapat meminimalisir kemacetan di kota besar sekalipun, tengok saja kota-kota di Eropa yang berhasil mengatasi macet dengan membangun subway.
Apabila benar-benar terealisasi, kereta ini akan berjalan di bawah permukaan tanah (subway) Jakarta. Kereta jenis ini dibangun dengan membangun terowongan-terowongan di bawah tanah sebagai jalur kereta api. Umumnya digunakan pada kota kota besar (metropolitan) seperti New York, Bangkok, Tokyo, Paris, Seoul dan Moskwa. Selain itu, jalur subway juga digunakan dalam skala lebih kecil pada daerah pertambangan.
Memang biaya yang dikeluarkan untuk membangun sarana transportasi ini sangat mahal sekali, karena sering menembus 20m di bawah permukaan bangunan maupun jalan, yaitu 7 kali lipat dari pada kereta permukaan. Misalnya kalau untuk membangun dengan jarak yang sama untuk permukaan membutuhkan $ 10 juta, maka yang di bawah tanah memerlukan $ 70 juta. Namun , coba lihat Jepang. Pembangunan lintas subway disana telah dimulai sejak tahun 1905. Lalu kapan Jakarta?
Dalam pemilihan Gubernur Jakarta kali ini, para kandidat calon gubernur telah mengkampanyekan program-program mereka. Salah satu program tersebut adalah pembangunan subway di Jakarta. Semoga saja hal tersebut benar-benar dapat terwujud, agar tak ada lagi kemacetan di Ibukota. Karena jika tidak segera ditangani, kemacetan tidak akan berjalan ditempat, namun akan menjadi semakin banyak lagi. (Andy Catur)
Chez-space.blogspot.com
MRT = Masih Rapat Terus
ReplyDelete