sumber gambar : visijobs.com
Dahlan Iskan yang kini menjabat sebagai menteri BUMN, saya rasa semua orang sudah tak asing dengan beliau. Beberapa kebiasaan "aneh" pejabat yang satu ini tentu masih teringat di benak kita semua. Model seorang pejabat yang tidak berkperilaku seperti pejabat kebanyakan. Kalau memang ia dikatakan suka cari sensasi di berbagai media, ya memang. Sebagai mantan wartawan, Dahlan Iskan cukup tahu bagaimana caranya tampil di media massa.
Begitu juga dengan Jokowi, yang kini masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta. Mereka berdua sering kita jumpai di berbagai media massa dengan imej yang positif. Sering juga saya menemui beberapa artikel yang bermimpi tentang Dahlan Iskan dan Jokowi suatu saat akan memimpin Indonesia. Tak heran, karena saat ini figur yang mereka bawa adalah sebuah figur yang dibutuhkan untuk memimpin Indonesia saat ini.
Karena dasar itulah saya membuat voting "Siapakah sosok yang paling pantas memimpin Indonesia?". Dalam voting tersebut saya memberi pilihan beberapa figur yang cukup terkenal di negara kita. Jokowi, Dahlan Iskan, Jusuf Kalla, Mario Teguh, Iwan Fals, Tukul Arwana, dan satu opsi lagi yaitu "Tidak ada harapan". Setelah survei tersebut saya tutup dan telah terkumpul sebanyak 139 suara dari pembaca blog ini, ternyata Dahlan Iskan menduduki peringkat pertama dengan perolehan 31% dari total suara.
Jokowi menduduki peringkat kedua dengan perolehan 24% dari total suara, menyusul kemudian Jusuf Kalla 12%, Tukul Arwana 10%, Tidak ada harapan 8%, Iwan Fals 6%, dan Mario teguh 5%. Ada tiga tokoh yang sebenarnya bukan dari golongan pejabat disini, yaitu Tukul Arwana, Mario Teguh, dan Iwan Fals. Tukul Arwana saya pilih karena ia merupakan figur pelawak yang bijak. Dalam lawakannya, sebenarnya ia meggambarkan bahwa semua manusia itu sama. Sama-sama jelek.
Iwan Fals juga saya masukkan disini sebagai seorang tokoh artis yang banyak memiliki penggemar dari berbagai lapisan masyarakat. Selain itu, dalam lagu-lagunya ia sering menceritakan tentang keadaan bangsa, ketidakadilan, dan beberapa kalimat yang menyinggung pemerintahan. Dan terakhir, Mario Teguh, seorang motivator yang sering memberi kata-kata bijak dalam sebuah acara televisi, yang kemudian menjadikannya terkenal hingga seperti sekarang ini. (Andy Catur)
Chez-space.blogspot.com
gan follow sukses follow back ya???? and coment di http://tkj-gamewebfree.blogspot.com/2012/02/grand-theft-auto-iv-pc-version-full.html thank you
ReplyDeleteMedia harus membagi proporsi perhatian yang seperti sudah dilakukan pada Dahlan Iskan.... secara adil kepada pejabat lain, tidak seperti sekarang. Sepertinya media juga ada yang menyetir untuk membangun publik opini.
ReplyDeleteSepertinya pada pemilu 2019 beliau akan jadi presiden Indonesia. Untuk 2014 sepertinya belum memungkinkan. Pendapat saja sih
ReplyDeletetidak masalah pejabat melakukan sensasi dalam menjalankan tugasnya toh hasilnya yang penting..kita sudah bosan dengan pejabat yang beretorika yang santun tapi gak ada tindakan nyata, Dahlan Iskan dan Jokowi memang sensasional tapi hasil kerjanya mampu memberikan harapan akan adanya perubahan, Sensasi dalam membangun bangsa kenapa tidak? Dahlan Islan dan Jokowi Maju terus !
ReplyDelete