:::::: Welcome :: Selamat Datang :: Sugeng Rawuh :: いらっしゃい :::::::

WELCOME TO CHEZ-SPACE.BLOGSPOT.COM | SELAMAT DATANG | JANGAN LUPA FOLLOW YAH | DITUNGGU KOMENTARNYA | THANK YOU
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Friday, October 19, 2012

Solo Memang Gelap. Tapi..


Masih teringat dengan komentar pedas Amien Rais beberapa waktu lalu yang mengatakan bahwa Kota Solo itu gelap. Bila ternyata dibuktikan, memang benar, Kota Solo terlihat gelap pada malam hari, atau setidaknya masih kurang terang dibanding Kota Semarang ataupun Yogyakarta. Pak Amien Rais, Beliau orang Solo, namun tinggal lama di Jogja, dan banyak menghabiskan waktu di Jakarta. Sedangkan saya (penulis), tempat tinggal saya berada di pinggir Kota Solo, jadi saya selalu tahu dan memperhatikan apa yang terjadi pada Kota Solo dalam kurun waktu beberapa tahun ini.

Sebelum saya menyampaikan poin-poin tentang "gelapnya Kota Solo" (dan semoga dibaca oleh beliau), mungkin Pak Amien Rais hingga sekarang masih belum sadar bahwa Solo dulu dan sekarang itu sangat berbeda. Pak, Anda perlu menginap di Solo selama satu minggu sambil jalan-jalan keliling kota pada malam hari, maka Anda akan mengerti.

Alasan Kota Solo terlihat gelap (kurang terang) pada malam hari:

1. Apakah Pak Amien Rais pernah mendengar tentang konsep eco-cultural city? Ya, saat ini Kota Solo sudah mulai mengadopsi konsep tersebut. Pagar-pagar tinggi yang membatasi pengguna jalan dan gedung-gedung di Kota Solo akan dirubuhkan, diganti dengan tanaman hijau. Lalu apa hubungan eco-cultural city dengan kondisi malam yang gelap?

Di jalan Slamet Riyadi contohnya, sejak dulu hingga sekarang banyak pohon-pohon besar dibiarkan tumbuh dan bahkan agak mengganggu (menutupi) bangunan dibelakangnya. Nah, pada saat malam hari, ribuan lampu kota yang menerangi jalan tersebut juga banyak yang terhalang oleh rindangnya pepohonan tersebut. Memang begitulah resikonya, namun manfaat yang akan kita petik di masa mendatang jauh lebih banyak dengan membiarkan pohon-pohon tersebut masih kokoh berdiri.

2. Masih berhubungan dengan poin di atas, lampu-lampu taman, balaikota, dan yang lainnya jarang dihidupkan pada malam hari. Memang, saya sendiri pernah bergumam, seandainya lampu-lampu tersebut dihidupkan pasti akan lebih cantik. Pada kenyataannya, lampu-lampu tersebut hanya dihidupkan saat hari-hari tertentu seperti saat liburan dan sebagainya.

Jadi kesimpulannya, apa yang dilakukan Pemkot Solo adalah semata-mata untuk PENGHEMATAN ENERGI dan upaya sebagai kota yang RAMAH LINGKUNGAN. Dari kedua poin diatas, saya rasa tak akan ada lagi orang yang merasa keberatan dengan kondisi Kota Solo (meskipun sebenarnya Kota Solo juga nggak gelap-gelap amat, mungkin Pak Amien Rais yang lebay kali).
- Chez-space.blogspot.com

5 comments:

  1. hahah amien rais cma ngomong doang xixixi komen back yaw

    ReplyDelete
  2. yang ketiga!!!

    Saya sbg warga Jakarta yang beberapa tahun terakhir tinggal di Kota SOlo, SANGAT MENIKMATI cara bergaul warga Solo dan sekitarnya dengan makan di pnggiran jalan di warung makan dengan lampu redup..

    kalo makan sama pasangan rasanya so sweet banget!hehe
    makanya Pak Amien tinggal di Solo donk, Wonderful SOLO

    ReplyDelete
  3. Mas ijin ambil fotonya ya...keren

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
"Pembaca yang baik akan meninggalkan komentar dengan nama, bukan hanya "Anonim". Terima Kasih."